Kopi Terakhir

Aming Coffee, Pontianak.

Puasa kedua. Kita sama-sama menyerah pada makanan yang tersaji di hadapan. Lalu kalimat yang sama terlontar ; “biasanya kalau buka puasa tidak langsung makan”. Ah mungkin perlu diingat lagi, kita selalu buka dengan minuman yang dibawa dari kost, selalu masih di jalanan mencari lokasi tempat makan ๐Ÿ˜€ . Kemudian kita pun nge-random ria ; mengomentari soal layanan, tempat makan, lagu yang membuat setengah mati menahan tawa, bahkan sampai nyamuk yang tak jera-jeranya mendekati.

Waktu. Membutuhkan sedikit lebih lama di jalanan menuju Aming Coffee gegara salah masuk gang. Hampir semua meja terisi orang, kecuali meja 1B yang bersisian dengan dapur tempat memasak makanan pesanan pengunjung. Rupanya kita berada di wilayah dominasi laki-laki dan asap rokok. Obrolan tak tentu arah terhenti ketika sekelompok pemusik masuk untuk nge-jamming beberapa lagu. Iseng akhirnya request lagu, dikasih : Home – Michael Buble dan Kita – So7. Bicara soal kopi, sebenarnya lebih menginginkan kopi Asiang yang sayangnya hanya buka pagi sampai siang, barangkali memang tidak beruntung – soal waktu.

Perjalanan pulang, merekam yang nampak oleh mata, dimana-mana warung kopi… Dan tadi sepertinya bakal menjadi kopi terakhirku, di sini.

.

.

Ps : baru sadar ternyata ini masuk bulan Juli… banyak catatan perjalanan yang belum sempat ditulis >__<

Sensasi Biji Kopi Dalam Segelas Kopi Di Warung Kopi Aming (Berburu Warung Kopi #3)

Di Pontianak, keinginan untuk mencoba satu per satu warung kopi yang terkenal membuat saya kalap. Iya, soalnya hampir setahun mulai mengurangi minum kopi akhirnya hari ini dilanggar. Biasanya saya memberikan jeda beberapa hari sebelum minum kopi alias tidak setiap hari ngopi bahkan belum pernah sehari ngopi sampai tiga kali. Alasan klise saya : mumpung di Pontianak ๐Ÿ˜€

Warung Kopi Aming akhirnya saya coba atas saran teman yang sudah tinggal di Pontianak hampir tiga tahun. Karena bingung dan takut kesasar lagi, saya pun meminta dibuatkan petanya. Lokasinya berada di Jalan Haji Abbas I No. 157 Pontianak. Warungnya sedikit lebih modern dari pada Asiang dan Suka Hati, dilengkapi dengan fasilitas wifi.

warung kopi aming pontianak

Selain kopi lokal juga tersedia kopi dari beberapa wilayah Nusantara termasuk kopi luwak. Di Warung Kopi Aming juga disediakan minuman kopi instan, teh, dan soft drink juga makanan berat (nasi goreng, mie, dll). Buat para penggemar kopi juga bisa membeli kopi bubuk untuk oleh-oleh. Sama seperti warung kopi lainnya, ketika kesana sudah ramai pengunjung yang hampir sebagian besar anak muda.

Berhubung kepanasan, saya memesan es kopi susu dan nasi goreng. Ada yang unik dalam cara penyajiannya, setiap gelas kopi diberi beberapa biji kopi utuh. Dan memberikan sensasi di lidah ketika dikunyah lalu sembari meminum kopi ๐Ÿ˜€ *dijamin merem melek hehehe… Nasi gorengnya porsinya juga cukup banyak (kalau buat saya tentu kebanyakan), dan rasanya lumayan enak. Btw, ngomongin soal makanan di Pontianak hampir semua masakan dikasih taoge (baso, soto, nasi goreng, mie, dll) *mabok taoge :p

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Masih ada beberapa warung kopi yang masih harus dicoba, semoga lambung saya bertahan dan tidak memberontak ๐Ÿ™‚

Warung Kopi Suka Hati (Berburu Warung Kopi #2)

Lanjutan cerita perburuan warung kopi di Pontianak…

Ini warung kopi kedua yang jadi perburuan saya, Warung Kopi Suka Hati namanya. Terletak di Jalan Tanjungpura No. 17 Pontianak, sempat bingung dengan tempatnya sampai harus tanya di twitter @pontianakite. Akhirnya ketemuย juga…

warung kopi suka hati pontianak

Awalnya agak ragu mau masuk ke dalam, soalnya tidak terlihat ada tempat duduk. Rupanya memang tempat duduk yang disediakan hanya beberapa saja di bagian dalam (entah kalau malam hari, mungkin bagian luar disediakan kursi??). Setelah tanya sama mbaknya yang melayani saya, akhirnya saya memesan kopi susu dan pisang goreng lumur selai serikaya.

Kopi susu di Suka Hati terasa lebih sedikit manis dibandingkan dengan buatan Asiang. Dan pisang gorengnya benar-benar enak, apalagi selainya saat digigit terasa menempel di langit mulut *nyumiiii… Ada juga menu lainnya (lupa tidak mencatat) yang sepertinya perlu dicoba mumpung masih berada di Pontianak. Dari segelas kopi dan pisang (isi dua) membayar IDR 14.000, lumayan masih terjangkau.

Pelayanannya memuaskan, ramah, dan tak segan-segan membantu pengunjung yang kebingungan macam saya ๐Ÿ˜€ . Sayang lahan parkirnya memang sempit karena memakai ruas jalan raya. Saya masih penasaran sama peracik kopinya yang malu-malu sewaktu mau diambil gambarnya (^__^).

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

.

Cerita perburuan warung kopi selanjutnya…. bacaย Warung Kopi Aming

Berburu Kopi Nikmat Ke Warung Kopi Asiang, Pontianak

Jika ada pepatah mengatakan “carilah ilmu hingga ke negeri Cina”, barangkali ada ungkapan yang pas juga tentang kopi ; “carilah kopi hingga ke Pontianak”ย  ๐Ÿ˜€ . Iya, Pontianak merupakan surganya pecinta kopi. Ratusan warung kopi dari mulai di emperan toko, ruko, kafe sampai ada pula yang di pojok gang. Dan hampir rata-rata semua tempat ngopi di sini selalu ramai bahkan penuh oleh pengunjung. Masyarakat di sini memang benar-benar menggilai kopi. Dari beberapa blog yang saya baca, di Pontianak sendiri ada beberapa warung kopi pilihan yang wajib dicoba saat berada di Pontianak.

Salah satunya adalah Warung Kopi Asiang yang berada di Jalan Merapi, Pontianak. Warung kopi yang sudah tersohor hingga ke mancanegara itu, hanya buka dari jam 03.00 hingga jam 13.00. Nyaris terlewat ketika mencari Jalan Merapi untuk pertama kalinya. Tak ada nama warung kopi di depan, hanya mengandalkan dari blog yang pernah saya baca : carilah warung yang paling ramai, pemiliknya tak memakai baju ๐Ÿ˜€ . Iya itulah ciri khasnya, sang pemilik ketika membuat racikan kopinya itu tak memakai baju, melainkan hanya mengenakan celana pendek alias boxer.ย Dan rupanya benar juga…

warung kopi asiang pontianak

Warung kopi ini tak pernah sepi pengunjung, pagi itu hampir semua meja ada yang sudah menempati. Akhirnya saya bergabung dengan seorang bapak separuh baya yang duduk di deretan depan. Si Bapak ini merupakan salah satu pengunjung rutin kopi Asiang. Beberapa orang memandang, mungkin memang jarang pengunjung seperti saya dengan membawa tas carrier??

kopi asiang

Aroma kopi begitu kental menyeruak ke syaraf penciumanku begitu kopi susu pesanan diantarkan. Begitu tegukan pertama, senyum sumringahย langsung menghiasi wajah. Kopinya memang senikmat namanya. Pahit tapi saya sendiri memang menyukai kopi pahit. Selain kopi panas, saya pun mencoba kopi susu versi dinginnya, dan tak ketinggalan roti dengan selai srikaya (beberapa macam aneka jajanan kue basah ada di Warung Kopi Asiang). Kopi susu versi dinginnya juga nikmat dan segar (sedikit kebanyakan susu kalau menurut saya).

Jangan heran jika ke Asiang banyak pengunjung berpakaian rapi. Penikmat kopi di warkop sini terdiri dari berbagai kalangan ; masyarakat biasa sampai ke pejabat pemerintahan bahkan sampai turis mancanegara. Dari yang sekedar ngobrol ringan sampai dengan pembicaraan bisnis.

Sudah dua kali saya mencoba ke Warung Kopi Asiang, merasa tergoda untuk datang sekedar ngopi dan melihat orang-orang yang datang sambil mengobrol. Pengalaman pertama perburuan warung kopi di Pontianak ini saya tak perlu membayar alias gratis. Si Bapak yang duduk semeja akhirnya yang membayar ๐Ÿ™‚ . Oh iya, di sekitar warung ini juga terdapat beberapa penjual makanan. Pada kali kedua ke Asiang, saya pun mencoba sate ayam yang jualan di depan warkop (sebelah parkiran), rasanya enak (baru tahu kalau sate disini dikasih kuah?). Harga kopi susu Asiang IDR 6.000, dan harga sate IDR 20.000.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

.

Perburuan warung kopi belum berakhir…. lanjut keย Warung Kopi Suka Hati