Pengukuhan GenPI Banyumasan & Famtrip Blogger Bersama Dinpar Banjarnegara

Generasi Pesona Indonesia atau yang biasa dikenal dengan sebutan GenPI, adalah semacam volunteer yang terdiri dari para blogger, netizen, pemerhati atau pegiat wisata yang memiliki kepedulian terhadap pariwisata. GenPI Karesidenan Banyumasan sendiri terdiri dari empat kabupaten yaitu ; Banajrnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.

Pengukuhan GenPI Banyumasan akhirnya bisa terlaksana setelah sempat tertunda bulan lalu. Atas dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, kegiatan pengukuhan yang berlangsung dari tanggal 10-12 November 2017 itu dilanjutkan dengan Famtrip ke beberapa wisata di Banjarnegara.

10 November 2017

Rumah tidak seperi biasanya ramai kedatangan teman-teman blogger dari Semarang, Pekalongan, Jakarta, dan Bekasi. Mereka yang sudah datang dan sempat beristirahat dulu di rumah. Melanjutkan penjemputan blogger lainnya dengan minubus di Stasiun Purwokerto.

Tiga hari kedepan kami hendak selain acara Pegukuhan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Banyumasan juga ada famtrip blogger yang disponsori oleh Dinpar Kabupaten Banjarnegara, Hotel Surya Yudha, The Pikas Resort, D’Qiano Hot Spring Water, dll. GenPI Banyumasan meliputi Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Cilacap.

hotel surya yudha

Sampai Hotel Surya Yudha Banjarnegara peserta langsung mendapatkan pembagian kamar, dan bersiap untuk rafting di The Pikas Resort & Adventure. Seperti biasanya, karena saya takut air maka saya memilih menunggu saja. Tempat ini memang menjadi salah satu andalan wisata air di Banjarnegara. Rafting Sungai Serayu ini bahkan pernah menjadi lokasi kejuaraan rafting tingkat internasional.

Rafting Serayu (Bannyu Woong Adventure)

Selesai melakukan rafting, peserta kembali ke hotel. Ada waktu hingga pukul 19.00 wib nih sebelum acara pengukuhan. Saya yang kebagian kamar dengan Devi (blogger dan anggota GenPI Kedungsepur) memilih rebahan yang akhirnya karena kecapean sampai tertidur hahaha…

pengukuhan genpi banyumasan

Gerimis bikin Banjarnegara semakin dingin, serius! Belum lagi anginnya yang lumayan kenceng :D. Pengukuhan GenPI yang dihadiri oleh Kepala Dinpar Banjarnegara dan Kepala Dinpar Banyumas, teman-teman GenPI, dan blogger dari beberapa daerah berlangsung lancar. Acara ditutup dengan hiburan dan makan malam. Btw, saya menikmati seklai makan malam yang disediakan. Ayamnya enak, bumbunya meresap sekali. Mba Pungky bahlan mau nambah tapi malu haha…

11 November 2017

hotel surya yudha - sarapan

Paginya selepas sarapan seluruh peserta diajak menuju ke tempat pusatnya industri kerajinan keramik. Salah satu UKM yang kami datangi yaitu Keramik Usaha Karya Klampok. Dulu pas masih kecil sering sekali diajak ibu ke toko ini, tidak menyangka hari ini dikasih kesempatan ketemu dengan pemilik toko bahkan sampai masuk di sisi belakang dan di pabrik pembuatan keramiknya langsung :D.

keramik klampok banjarnegara

Keramik Klampok hingga sekarang masih bertahan, bahkan siapa sangka poci yang selama ini lebih dikenal berasal dari Tegal rupanya pembuatan keramiknya aslinya dari Klampok. Selain memenuhi pasar nasional, keramik Klampok juga banyak di ekspor ke beberapa negara, seperti ; Asia Timur, Eropa, dan Amerika.

Keramik Usaha Karya Klampok Banjarnegara

Beberapa peserta berkesempatan mencoba membuat keramik ketika sampai di pabriknya (lokasi pabrik dan toko terpisah, red). Ternyata membuat keramik itu lama dan sulit, karena saat proses pembuatan, pengeringan, hingga pewarnaan alami itu membutuhkan waktu berhari-hari. Setuju sekali kalau kelompok usaha keramik semacam ini harus didukung oleh pemda biar tidak sampai punah keberadaannya.

Batik Gumelem Banjarnegara

kunjungan ke batik gumelem di SMP

Masih di wilayah barat Banjarnegara, Desa Gumelem, Susukan menjadi lokasi kedua yang dikunjungi. Desa ini merupakan sentral usaha batik khas Banjarnegara. Banyak sekali dijumpai usaha kecil yang membuat batik tulis maupun cap. Peserta diajak ke dua lokasi pembuatan batik. Maunya sih borong sekalian batiknya, sayangnya dompet sedang tipis 😦

Selain Desa Gumelem, peserta juga diajak untuk explore Kampungg Kitiran di Desa Pagak, Kecamatan Purwareja Klampok. Di Desa Pagak sudah menunggu masyarakat lengkap dengan alat musik Gumbeng. Alat musik ini terbuat dari bambu, yang sekarang sangat susah ditemui bahkan tidak banyak orang yang tahu.

Desa wisata Pagak - musik tradisional

Desa Pagak - alat musik bambu

Bahkan Kak Devi (GenPI Kedungsepur) dan Gita (GenPI Pekalongan) sangat tertarik, dan menikmati alunan musik Gumbeng yang mereka coba bersama masyarakat. Dan memang benar sekali, penting sekali untuk mengenalkan musik tradisional ini kepada generasi sekarang, agar Gumbeng makin dikenal dan tetap lestari sampai kapanpun.

Sore hari menjelang pergantian malam, peserta melanjutkan perjalanan ke D’Qiano Hot Spring Waterpark yang berada di Dataran Tinggi Dieng. Di sana, selain ada tempat wisata air dengan kolam air panas alami, juga ada penginapan D’Qiano.

Jangan ditanya seberapa dinginnya kalau sudah berada di sini, yang jelas meski sudah dapat ruang kamar sebagian peserta perempuan lebih memilih bergabung jadi satu… biar anget dooonnnggg… 🙂 Selesai makan, sebagian peserta famtrip memilih berendam, kalau saya seperti biasanya… memilih jadi penonton sebentar dan memilih tidur. Dinginnya ndak nguatin (>_<)

Dqiano hot spring - dieng

D’Qiano terletak di Desa Batur, Dieng – Banjarnegara. Berdekatan dengan Kawah Sileri, dan dari sanalah sumber air panas alami yang digunakan untuk berendam. Ada beberapa kolam, seperti kolam khusus anak kecil airnya hangat, kolam untuk dewasa lumayan panas. Selain itu ada juga kantin yang menyediakan makanan minuman untuk pengunjung. Khusus yang menginap di penginapan, tidak ada batasan jika hendak berendam. Asyiknyaaaaa…..

landscape dieng - bukit skuter

12 November 2017

Minggu pagi selepas subuh, peserta dibangunkan untuk menuju ke Bukit Skuter (Scooter). Bukit ini berada dekat dengan Kota Dieng, dan tidak seperti Sikunir yang sangat ramai, bukit ini sangat sepi padahal pemandangannya pun tak kalah menariknya. Kita bisa menikmati landscape kota Dieng dari atas bukin ini. Kalau dari jalan raya kota Dieng (biasanya lewat BRI), kita cukup berjalan 10-15 menit. Kalau naik motor malah sebenarnya cukup jalan 3 menit untuk sampai bukit.

Beranjak siang, pemandangan dari atas sini sangat sangat mempesona, dari kejauhan Kota Dieng masih berselimut kabut. Dari sini bahkan bisa melihat kompleks Candi Arjuna, museum, kawah, juga Bukit Pangonan… Kali ini saya super kedinginan, ternyata dua jaket tidak cukup membuat saya hangat. Tangan saya bahkan nyaris beku 😦

telaga merdada - kayak

Tak kalah serunya, semua peserta diajak bermain kano di Telaga Merdada, tempat wisata air yang belum lama dibuka. Untuk bisa bermain kano, pengunjung bisa menyewanya Rp 50.000 per kano. Beberapa peserta keasyikan bermain kano bahkan sampai kabut turun… Keseruan belum berakhir, nasi jagung dan lauk sudah disiapkan. Berasa sedap-sedap gimana gitu, makan ramai-ramai…

Sayang banget nih kunjungan ke kompleks candi terkendala hujan, jadi hanya sebentar saja dan melanjutkan ke toko oleh-oleh khas Dieng sebelum mengakhiri famtrip ini. Keseruan funtrip selama tiga hari ini disponsori oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, Surya Yudha Park, The Pikas Resort & Adventure, Banyuwoong Rafting, D’Qiano Hot Spring Waterpark, GenPI Jateng, dan GenPI Banyumasan.

4 thoughts on “Pengukuhan GenPI Banyumasan & Famtrip Blogger Bersama Dinpar Banjarnegara

Tinggalkan Balasan ke Wisata Purbalingga Batalkan balasan